Senin, 09 November 2020

materi Produksi

 






Konsep dan teknik harga pokok produksi


a. Pengertian
Untuk menentukan lab rugi perusahaan dan sarana informasi untuk menetapkan harga jual pada produk tersebut diperlukan penentuan harga pokokproduksi. Dalam hal ini harga pokok produksi sangat penting dalam menetukan harga jual. Harga pokok produksi ini dapat menentukan harga jual agar memperolehlaba yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian harga pokok dari beberapa pengamat akuntansi:
Menurut Mulyadi (2010) menyatakan istilah harga pokok juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Menurut Hansen danMowen (2009) harga pokok produksi adalah total harga pokok produk yang diselesaikan selama periode berjalan.

b. Tujuan
Tujuan menghitung harga pokok:
1. ntuk menentukan harga penjualan, harga pokok penjualan tidak dapat ditentukan sebelum harga pokoknya ditentukan terlebih dahulu.
2. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan. Laba dihitung dengan cara penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Padahal harga pokok penjualan baru dapat ditentukan setelah harga pokok ditentukan terlebih dahulu.
3. Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang berupa neraca. Harta dalam neraca yang berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi harga. Dengan pemberian harga tersebut dapat diketahui kekayaan perusahaan. Penilaian atau pemberian harga tersebut informasinya dari harga pokok.
4. Untuk menentukan kebijakan perusahaan. Misalnya dalam kasus akan memberi potongan harga pada saat menjual secara besar-besaran.Dalam pengambilan kebijakan ini jangan sampai harga yang ditentukan berada di bawah harga pokok.
Untuk menentukan efisiensi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan perkiraan penentuan harga pokok sebelum proses produksi dikaksanakan dengan perhitungan harga pokok setelah proses produksi dikerjakan


c. Komponen harga pokok produksi
Harga pokok produksi meliputi keseluruhan bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Harga pokok produksi terdiri atas tiga komponen utama, yaitu.
1. Bahan baku langsung yang meliputi : biaya pembelian bahan, potongan pembelian, biaya angkut pembelian, biaya penyimpanan, dan lain-lain.
2. Tenaga kerja langsung yang meliputi semua biaya upah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses pembuatan bahan baku menjadi barang jadi atau barang yang siap dijual.


d. Perhitungan
Metode
metode full costing dengan variable costing adalah dalam perlakuan biaya tetap (fixed cost), dimana full costing biaya tetap sebagai biaya produk (product cost), sedangkan dalam variable cost diperlakukan sebagai biaya periode.
Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur-unsur biaya produksi sebagai berikut :
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Harga pokok produksi xxx


Metode variable costing adalah metode penetuan harga pokok produksi yang menghitung biaya produksi yang berperilaku variabel saja. Harga pokok produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur-unsur biaya produksi sebagai berikut:
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Harga pokok produksi xxx

dikelompokkan menjadi 2 metode yaitu:
1. Harga pokok pesanan (Job Order Costing)
2. Harga pokok proses (process costing)
Metode harga pokok pesanan yaitu seluruh biaya produksi dikumpulkan, dan penentuan harga pokok produksi dihitung dengan membagi seluruh biaya pada tempat - tempat biaya disebut departemen produksi dan jumlah pembagi biaya pada tempat biaya adalah unit ekuivalen.
Metode harga pokok proses cocok untuk mengolah produksinya secara kontinyu, seperti perusahan tenun, kertas, semen dan yang karakter:
Perusahan yang memproduksi secara masal
Perusahaan yang memproduksi secara terus menerus
Produk satu dan yang lainnya memiliki kualitas dan bentuk yang relatif sama.
Metode harga pokok pesanan cocok untuk perusahaan yang mengiolah produksinya berdasarkan pesanan pihak tertentu seperti perusahaan mebeul, perusahaan karoseri, percetakan dan yang sejenisnya.
Harga pokok pesanan mempunyai karakteristik :
a) Biaya satu pesanan bisa berbeda dengan pesanan yang lain.
b) Biaya perunit satu pesanan bebeda dengan pesanan yang lain.
c) Biaya produksi bisa ditentukan begitu pesanan selesai.
d) Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi satu pesanan dengan unit yang dipesan.
e) Tiap pesanan mempunyai karakteristik yang berbeda.

Untuk ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut:
Untuk Memproduksi 6 unit produk dibutuhkan 5 kg bahan baku @ Rp 8000,00 , Biaya tenaga kerja 6 Jam kerja @ Rp 5000,00 per jam. Biaya overhead pabrik 50% dari Biaya bahan baku.
Perhitungan:
Biaya Bahan Baku 5 x Rp 8000,00 = Rp 40.000.00
Biaya tenaga Kerja 6 x Rp 5000,00 = Rp30.000.00
Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 = Rp 20.000,00
Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 + Rp 30.000,00 + Rp 20.000,00
= Rp. 90.000,00
Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp 15.000.00
Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 20.000.00 maka :
Penjualan = 6x Rp 20.000.00 = Rp 120.000,00
Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = Rp 90.000,00

Konsep biaya produksi
Akumulasi harga pokok untuk menentukan biaya produksi per unit dapat dikelompokkan menjadi 2 metode yaitu:
1. Harga pokok pesanan (Job Order Costing)
2. Harga pokok proses (process costing)

Setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual
Biaya produksi dibagi 2:
1. biaya produksi langsung
2. biaya produksi tidak langsung

penjelasan
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dan dibebankan berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Biaya tidak langsung: Biaya Over Pabrik (BOP) dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Harga pokok produksi per unit dihitung saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagii jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.




Laba/rugi
Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harg pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39).


Laba/rugi=(jumlah produk x harga produk)-total biaya produksi






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silabus TPAV

Silabus